August 1, 2011

Bereaksi Benar dalam Tekanan

Hidup kita tidak terlepas dari tekanan dan proses kehidupan. Mungkin saja kita akan mengalami banyak ketidakwajaran dalam hidup kita, masalah, dan tantangan. Yang seharusnya menjadi fokus kita bukanlah tekanan hidup kita, tapi bagaimana kita bisa bereaksi dengan benar dalam menghadapi tekanan dan proses..


Habakuk 3:2
TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang!

Habakuk 3:17-19
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.

Dari 3 ayat jelas Habakuk sedang mengalami ketidakwajaran, kondisi-kondisi di atas tidaklah wajar terjadi dalam masa itu, tapi kita liat reaksi Habakuk, ia berkata bahwa ia tetap bersorak-sorak dan beria-ria dalam Tuhan di tengah ketidakwajaran yang terjadi. Ia mengatakan bahwa Tuhan membuat kakinya seperti rusa yang berjejak di bukit. Kalo kalian tau, hanya rusa-rusa unggul yang bisa naik sampai ke atas bukit. Ada beberapa prinsip untuk kita supaya kita bisa bereaksi benar dalam tekanan/proses.

1.Tetap meyakini bahwa Tuhan adalah TUHAN
Di tengah beratnya tekanan yang kita hadapi kita harus tetap meyakini bahwa Dia adalah Tuhan. Jangan pernah meragukan kemahakuasaan Tuhan.  Meskipun kondisi tidak wajar, tapi kita harus tetap beria-ria dalam Tuhan karena melalui proses yang kita hadapi, Tuhan akan membuat kita menjadi pribadi yang unggul. Kita harus tetap percaya bahwa ditengah ketidakwajaran, Tuhan menyelamatkan. Di tengah ketidakwajaran Tuhan yang memberi kekuatan, dan di tengah ketidakwajaran, Tuhan buat kita jadi orang unggul. (2 Samuel 22:34-37)

2.Berani Hadapi Tantangan
Dalam Yohanes 18:1-11, kita bisa melihat bahwa Tuhan kita, Tuhan Yesus adalah pribadi yang BERANI, Ia tidak pengecut. Waktu pasukan datang dan bertanya, “Siapa Yesus?” Tuhan Yesus dengan lantang menjawab, “AKULAH DIA”. Ini menunjukkan bahwa DIA adalah pribadi yang BERANI. Ada 3 statement yang Tuhan katakan, “Aku harus minum cawan dari Bapa”, “Siapa main pedang, akan dibalas dengan pedang”, “Tidak taukah kamu bahwa Aku bisa memanggil 12 pasukan malaikat?”. Tuhan Yesus mempunyai fasilitas untuk menyelamatkan-Nya saat itu. Tapi Tuhan Yesus tidak menggunakan fasilitas-fasilitas itu, Dia tau bahwa akan ada sebuah proses sulit yang harus Ia hadapi, tapi Dia tetap berani menghadapi proses yang ada.

Orang yang berani menghadapi tantangan pasti menerima kekuatan baru untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Contoh selanjutnya adalah, kisah Daniel. Kita semua tau bahwa karena Daniel tetap berdoa kepada Tuhan dan tidak menyembah raja, Daniel mendapat hukuman yaitu masuk gua singa. Daniel tidak takut! Ia tetap menghadapi proses itu, dan kita lihat hasilnya, Tuhan menyelamatkan Daniel dari terkaman singa-singa.

3.Temukan Inti Pembelajaran
Ayub 23:10-12
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.

Ayub mendapatkan proses yang tidak mudah. Dalam 1 hari, anak-anaknya meninggal, harta bendanya habis, sahabat meninggalkan dia, istri yang tidak mendukung, dan penyakit kulit. Di tengah proses hidup yang berat itu, Ayub bereaksi benar. Dia tidak mengutuki dan meninggalkan Tuhan, dan Ayub mendapat hasil dari reaksi-nya itu yaitu pengenalan akan Tuhan.

Saat kita mendapat proses, kita harus bertanya, “Tuhan, apa yang Engkau mau dari proses ini?? Tuhan mo aku lebih sabar-kah?? Lebih murah hati-kah??” Kita harus menemukan inti pembelajaran dari setiap proses yang Tuhan izinkan terjadi atas hidup kita.

Ayoo kita semua sama-sama belajar untuk punya reaksi yang benar dalam setiap tekanan dan proses hidup kita. Percaya bahwa setiap tekanan dan proses diizinkan Tuhan terjadi untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih unggul. Tetaplah meyakini bahwa Dia adalah TUHAN, berani hadapi tantangan, dan temukan inti pembelajaran dari setiap proses yang ada..

Jesus loves you ♥♥

 

Khotbah hari Minggu, 31 Juli 2011
by : Pdt. Onna Tahapary

No comments:

Post a Comment

 
Gorgeous Beaches of Goa