August 16, 2011

Berbicara Tentang Pengampunan

Manusia adalah mahluk sosial yang selama hidupnya tidak bisa dipungkiri pasti membutuhkan orang lain.. Namun keberadaan orang-orang di sekitar kita tidak selamanya membawa angin baik dalam hidup kita, seringkali sengaja maupun tidak, mereka melukai kita, mungkin dengan tindakan mereka, ataupun perkataan mereka.. dan muncul-lah sebuah fenomena yang dinamakan.......................

Sakit Hati

Nahh, saya seriiiing bangeed nehh denger orang yang bilang, "Gue nggak bisa ngampunin dia! Dia terlalu jahat sama gue!" atau "Dia itu kan sahabat gue, tapii gilee ajee, dia nusuk gue dari belakang booo, rebut pacar guee.. Sakiiit atii gue sama dia!" Pasti seriiiing bangeed kan denger statement-statement itu?? Banyak orang yang sudah terlanjur kecewa dan sakit hati sehingga bertumbuh menjadi kebencian dan akar pahit sehingga mereka sulit untuk mengampuni.. 

Tapi sebenernya, menyimpan sakit hati itu cuma MERUGIKAN DIRI SENDIRI loo.. Apa sehh untungnya nyimpen dendam?? Orang yang sakit hati itu menghalangi berkat Tuhan turun atas diri mereka sendiri.. "Sakit hati akan membangun sebuah tembok yang menghalangi berkat, doa serta impian-impian anda. Hanya pengampunan yang dapat meruntuhkan tembok tersebut" -The Matter of Heart-

Hari ini saya menemukan sebuah ayat di 2 Korintus 2:10-11..
"Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, - seandainya ada yang harus kuampuni -, maka hal itu kubuat oleh harena kamu di hadapan Kristus, supaya iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya."

Ayat itu ditujukan Paulus untuk jemaat di Korintus, disini jelas Paulus berkata, kalo kita nggak mo melepaskan pengampunan buat orang yang menyakiti kita, kita ini memberi keuntungan buat iblis loo.hiiiiii... Mo kasih keuntungan buat si jelek ituu?? NO ! 

"Tapii, loe nggak taoo ngerasain sehh kez, betapa sakitnya hati gue.............." Kalimat itu seriiiiiiiing bangeed saya denger dari orang yang saya kasih nasehat, "udehh ampunin ajaa.." Well, saya juga pernah sakit hati.. Dari track record hidup saya, ada 2 pengalaman mengampuni yang menurut saya susaaaaaaaaaaaaaaaah skaliii.. Yang pertama, sekitar pertengahan tahun 2009, saya dijambret waktu naik bajaj mo ke Gereja. 1 tas saya diambil, padahal waktu itu saya baru ganti handphone 1 bulan T__T Saya ingeed bangeed waktu itu saya 5 hari STRESS, kaya orang gila. Setiap hari kerja-nya di depan laptop doank, nggak ngobrol banyak sama orang, otak-nya nggak bisa stop ngulang-ngulang kejadian penjambretan itu. Sampe suatu hari, Tuhan memaksa saya berdoa, then Tuhan bilang, "Kezia, ayo ampunin orang yang udah jambret kamu" *doenk* Saya bilang, "Nggak mo Tuhan, dia jahaat." Tuhan bilang lagi, "Ayoo kezia, ampunin mereka." Saya ingeed bangeed waktu itu saya kekeh nggak mo ampunin, ajee gile tuhh orang dahh ambil 1 tas gue. Tapi akhirnya saya menyerah, saya bilang,"Iyaa Tuhan, kezia ampunin mereka." Truus Tuhan bilang lagi, "Sekarang berkati mereka" Buseeeeeeeed Tuhan nggak salahh yaaa?? Dia udehh ngambil 1 tas gitu, masih baguuus kezia mo ampunin, ehh ini disuruh berkatin pulaa! Tapi saya taat, saya bilang dengan lantang, "Tuhan Yesus, hari ini kezia memutuskan untuk mengampuni orang yang menjambret kezia, dan kezia memberkati mereka." Setelah kalimat itu keluar dari mulut saya, saya merasa beban saya hilaaaang.. Saya merasa ada sebuah damai sejahtera turun atas hidup saya, dan sejak hari itu saya udahh nggak terbayang dengan kejadian jambret itu..

Yang ke-2 di pertengahan 2010, sahabat saya menyakiti saya..Kita berantem hebaad. Nahh yang ini, saya udehh bener-bener sakit atiii, saya mikir saya nggak mungkin ampunin dia karena dia terlalu jahat menurut saya.. *fast forward* Tapi saya akhirnya memutuskan untuk mengampuni dia..

Keuntungan apa sehh yang diambil dari iblis kalo kita simpen sakit hati?? Kalo liat dari 2 pengalaman saya di atas, dari pengalaman pertama, selama 5 hari itu saya seperti orang 'gila', hidup segan mati nggak.. Serius! Makan nggak berasa apa-apa, nggak bisa doa, nggak bisa ketawa, boro-boro ketawa senyum aja nggak bisa! Mama saya ngomong pun, otak saya seperti nggak bisa mencerna omongan-nya. Belum lagi, kejadian penjambretan yang keulang-ulang terus di otak saya. Dari pengalaman ke-2, sebelum saya memutuskan untuk mengampuni sahabat saya, saya tuhh setiap hari diliputi kemarahan besar. Sakit hati, kepaitan.. Nahh, iblis seneng tuhh liat kita kaya gituu.. Setiap hari marah, kecewa, sakit hati. Itu kasih keuntungan buat dia, karena membuat kita makin jauh sama Tuhan, tapi kerugian buat kita sendiri..

Memang sulit untuk mengampuni orang yang menyakiti kita. Saya nggak pernah enn nggak akan bilang itu mudah, karena memang suliit.. Tapii sadar-kah bahwa kita ini juga hanya manusia biasa, yang masih berbuat kesalahan setiap hari-nya dan kita juga butuh PENGAMPUNAN. Sebab, dosa membuat kita nggak kudus, dan tanpa kekudusan kita nggak bisa bertemu Tuhan.. Tapii, liaat dehh di 1 Yohanes 1:9..

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Nahhh, Tuhan ajaaa yang nggak pernah berbuat dosa, yang perfect, mo mengampuni segala dosa kita. Kalo Tuhan ajaa yang so perfect itu mo mengampuni kita, masa iyaa kita nggak mo mengampuni orang lain sehh?? Memang-nya kita nggak pernah menyakiti hati Tuhan?? Dengan kita nggak mo mengampuni orang lain ajaa, kita itu dahh menyakiti hati Tuhan loo..

"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15)

Jegeeeeeeeeer, ayat ini cukup jelas kan temaaaan?? Kalo kita nggak mo mengampuni orang, Bapa kita yang di sorga juga tidak mengampuni kita! Mo jadi orang yang nggak diampunin kesalahannya sama Tuhan?? Kalo kita bisa jamin hidup kita selalu kudus, suci enn tidak akan berbuat dosa, mungkin kalian boleh berpikir untuk tidak mengampuni.. *tapi nggak mungkin*

Ada beberapa cara untuk bisa melepaskan pengampunan : (kezia's version)
1. Berdoa minta Tuhan mampukan kita untuk mengampuni..
Jujur ajaa dehh teman, kita itu nggak akan pernah bisa mengampuni tanpa Tuhan yang memampukan kita.. Cuma kasih Tuhan yang memampukan kita untuk bisa mengampuni. 
2. Mengampuni diri sendiri
Mungkin sakit hati ini timbul karena kesalahan kita juga, it's ok! Kita minta ampun sama Tuhan, dan percayalah bahwa Tuhan sudah mengampuni kita.
3. Forgiveness is not about feeling, but a decision!
Kita harus berhenti mengikuti perasaan kita dan mulai mengambil sebuah keputusan dengan tegas, "Yess Lord, saya mau mengampuni Dia!" Waktu kita ambil keputusan itu, kasih karunia Tuhan pasti akan memampukan kita..
4. Mengampuni itu tidak berbicara hari ini, tapi selamanya.
Iblis seringkali mengingatkan kita akan kesalahan orang yang sudah kita ampuni dan menanamkan kebencian dalam hidup kita sehingga membuat kita kembali sakit hati (pengalaman :p) Katakan dengan tegas ke iblis, "Hai iblis, saya sudah memutuskan untuk mengampuni dia. Engkau tidak berhak lagi mengintimidasi saya!"

So, apa keputusan-mu hari ini teman?? Lepaskanlah PENGAMPUNAN supaya tidak ada tembok yang mengahalangi berkat-berkat Tuhan turun atas kita.. :)

-keZia-

No comments:

Post a Comment

 
Gorgeous Beaches of Goa